Sabtu, 01 Oktober 2011

anak lelaki Ibuku

Langsung kupanggil Ibu, ketika aku lihat upload an foto-foto terbaru adikku di akun fb nya. lumayan buat obat kangen.
ya, adik lelaki ku, atau si bungsu dalam keluarga kami, sudah 4 bulan ini merantau ke pulau Sumatra.Si bungsu kami yang juga kesayangan Ibu ini, memang termasuk beruntung. Kurang dari satu minggu setelah wisuda, sudah resmi tercatat sebagai pegawai trainee di sebuah pabrik kertas di Prop Riau.
Riau.. ya Riau, jauh memang dari kampung halaman kami di Jawa Tengah. Aku yang sehari-hari memang sudah berpisah dari keluarga besar saja merasa berat melepasnya. Apa lagi membayangkan hari-hari Ibu yang akan sepi tanpa si bungsu. Dulu sewaktu masih kuliah, seminggu atau dua minggu sekali dia menyempatkan pulang. Menikmati masakan Ibu, menemani Ibu bercerita dan jadi andalan Ibu untuk mengantarkan beliau kemana-mana.  Tapi melihat ketegaran Ibu melepas si bungsu, aku jadi lega. Walau belakangan Ibu mengakui, bahwa tak sanggup berkata apa-apa ketika melepas kepergiannya.
Sambil jemariku me - next foto-foto tersebut, aku mendengarkan cerita Ibu tentang si bungsu. Cerita yang sudah aku dengar beberapa kali ^,^ Tentang makanan kesukaannya, tentang kelucuan-kelucuannya, dan (alhamdulillah) pujian beberapa teman Bapak ketika tahu bahwa si bungsu sudah bekerja di perusahaan yang lumayan besar. Ada kerinduan di sudut matanya. Kuyakinkan Ibu bahwa dia disana baik-baik saja, walau tubuhnya terlihat lebih kurus dan kulitnya lebih gelap. Satu tahun lagi baru dapat cuti. Dua belas bulan, baru terlewati empat bulan. Mudah-mudahan Alloh SWT memberikan panjang umur untuk kami semua, hingga dapat bertemu lagi. Mudah-mudahan juga, dia diberikan kemudahan dalam bekerja, kelancaran dan kesehatan. Kami semua merindukannya.
--latihan pemadam kebakaran--

megang doang, bukan mo naik heli ^^
*untuk adikku tersayang Aji Prasetio di Riau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar