Minggu, 23 Oktober 2011

itchy bithcy (not spider)

biasanya yang langganan si itchy alias gatal-gatal itu Icha. ya gatal alergi ataupun gatal keringat. Tapi kali ini, kami semua jadi sasaran si itchy, penyebabnya tak lain karena suhu udara belakangan ini audzubillah panasnya. nggak siang nggak malam, banjir keringat. akhirnya sekujur dada dan punggung kami pun bermunculan ruam-ruam kemerahan. Rasanya? jangan ditanya deh.. gateel, cekit cekit.. kalau digaruk tambah panas.
Kalau icha dan saya di dada dan punggung, kalau Asya di tangan. Pasti karena beberapa malam yang lalu, saya tidak mengganti piyama tidurnya dengan kaos lengan pendek. Tapi syukurlah, dengan kondisi seperti itu, boboknya tetap nyenyak. Mungkin karena begitu dia lahir sudah langsung disambut dengan hawa panas Sidoarjo. hehe, jadi belum tau membandingkan hawa sejuk kota lain. Kalau si kakak, jadi sering rewel kalau malam. Untuk malam ini, coba saya antisipasi dulu, di seka air hangat bagian punggung dan dada nya, oles lotion anti biang keringat, pijit-pijit sebentar.. cerita-cerita, baca doa sebelum bobok, and last make a promise, nggak akan nangis kalau bangun tengah malam.. mudah-mudahan trik ini bisa mengurangi rewelnya tengah malam. wait and see ^,^

Sabtu, 15 Oktober 2011

tantangan super

Kurang lebih satu setengah bulan sudah Uti nya anak-anak menemani saya. Sejak dua hari sebelum kelahiran Asya, sampai hari ini,Asya genap 42 hari. Dan sejujurnya saya sangat benci hari ini, tepatnya malam ini. Uti pulang :'(
Sepi. Pengen nangis, tapi pura-pura kuat, biar Uti nggak ikut sedih dan nggak berat berpisah. Karena saya tahu, Uti juga banyak urusan di rumah, nggak hanya melulu mengurusi saya.
Besok, harus mulai dari mana dulu ya? cuci popok, masak, bersih-bersih? gimana kalau anak rewel dua-duanya?satu mau nenen, satu minta pup.. gimana mandiin Asya? trus si kakak minta mandi bareng.. ngobok-obok bak mandi, nyeburin sabun ke bak mandi adeknya.. nambahin air dingin banyak-banyak ke bak mandi adeknya.. Oh God.. saya takut..
Tapi entah kenapa tadi ketika Uti memeluk saya seraya mengkhawatirkan bagaimana saya menjalani hari mengurus dua anak seorang diri, saya bisa berkata, "Pasti bisa Mam, Allah udah ngasih kepercayaan ke aku, pasti aku bisa jalanin amanah ini.."
Ya, inilah babak baru dalam kehidupan saya. Sebuah tantangan, untuk bisa melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya.
me, icha and asya

Senin, 10 Oktober 2011

go to school..

harusnya posting tulisan ini setahun yang lalu, waktu hari pertama si kakak masuk skul, apa boleh buat, baru berhasil di foto dalam seragam sekolah nya beberapa hari yang lalu.. tak apalah, dari pada ngga ada.. toh foto nya jadi lebih cantik dengan sentuhan kolase dari photovisi

Sabtu, 01 Oktober 2011

anak lelaki Ibuku

Langsung kupanggil Ibu, ketika aku lihat upload an foto-foto terbaru adikku di akun fb nya. lumayan buat obat kangen.
ya, adik lelaki ku, atau si bungsu dalam keluarga kami, sudah 4 bulan ini merantau ke pulau Sumatra.Si bungsu kami yang juga kesayangan Ibu ini, memang termasuk beruntung. Kurang dari satu minggu setelah wisuda, sudah resmi tercatat sebagai pegawai trainee di sebuah pabrik kertas di Prop Riau.
Riau.. ya Riau, jauh memang dari kampung halaman kami di Jawa Tengah. Aku yang sehari-hari memang sudah berpisah dari keluarga besar saja merasa berat melepasnya. Apa lagi membayangkan hari-hari Ibu yang akan sepi tanpa si bungsu. Dulu sewaktu masih kuliah, seminggu atau dua minggu sekali dia menyempatkan pulang. Menikmati masakan Ibu, menemani Ibu bercerita dan jadi andalan Ibu untuk mengantarkan beliau kemana-mana.  Tapi melihat ketegaran Ibu melepas si bungsu, aku jadi lega. Walau belakangan Ibu mengakui, bahwa tak sanggup berkata apa-apa ketika melepas kepergiannya.
Sambil jemariku me - next foto-foto tersebut, aku mendengarkan cerita Ibu tentang si bungsu. Cerita yang sudah aku dengar beberapa kali ^,^ Tentang makanan kesukaannya, tentang kelucuan-kelucuannya, dan (alhamdulillah) pujian beberapa teman Bapak ketika tahu bahwa si bungsu sudah bekerja di perusahaan yang lumayan besar. Ada kerinduan di sudut matanya. Kuyakinkan Ibu bahwa dia disana baik-baik saja, walau tubuhnya terlihat lebih kurus dan kulitnya lebih gelap. Satu tahun lagi baru dapat cuti. Dua belas bulan, baru terlewati empat bulan. Mudah-mudahan Alloh SWT memberikan panjang umur untuk kami semua, hingga dapat bertemu lagi. Mudah-mudahan juga, dia diberikan kemudahan dalam bekerja, kelancaran dan kesehatan. Kami semua merindukannya.
--latihan pemadam kebakaran--

megang doang, bukan mo naik heli ^^
*untuk adikku tersayang Aji Prasetio di Riau